Muda Beragama



MUDA BERAGAMA




“Kehidupan memang indah, tapi pasti ada saatnya kau akan direnggut maut, dan jangan kira kau akan terbebas dari segalanya, dua malaikat siap menanyaimu dalam kuburmu, jasadmu akan menjadi saksi seluruh perbuatanmu, neraka dan surga itu ada, akhirat bukan hanya cerita, dunia tak lebih lama darinya. Maka persiapkan seluruh bekalmu disini ( dunia ), kita tak punya banyak waktu.”

Masa muda adalah masa dimana kita mengenal dunia luas.  Perjalanan kita menempuh jenjang pendidikan selalu memberikan cerita lain yang menarik untuk terus memahami hakikat kehidupan.  Kita mulai mengenal banyak hal baru yang belum kita kenal sebelumnya.  Kita mulai mengenal lingkungan yang mungkin berbeda dengan lingkungan rumah kita.  Mulai melihat bagaimana masyarakat dalam bersosialisasi lebih jauh dengan kita. Kita mulai mengenal nafsu dan rasa kepada lain jenis.  Kita mulai memahami bagaimana kehidupan pergaulan di kalangan remaja yang penuh dengan keceriaan dan permainan.  Penuh dengan sesuatu yang kadang buruk atau tidak bermanfaat.
Semua hal itulah yang kadang mempengaruhi diri kita, meracuni jiwa kita, mempengaruhi kepribadian dan cara berfikir kita.  Melalaikan kita kepada Sang Pencipta Kehidupan.  Kita lupa bahwa kita sedang berada di alam dunia dimana di alam ini kita diharuskan untuk terus berusaha melakukan kebaikan demi kebaikan untuk menggapai ridha-Nya.  Kita lupa bahwa kita adalah manusia yang hidup untuk bekerja dan beribadah kepada Allah سبحانه وتعالى.  Kita tidak sadar bahwa kita belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.  Malah kita habiskan waktu muda kita untuk bermain sampai kita lupakan sholat kita.  Malah kita gunakan masa ini untuk bersenang-bersenang, foya-foya dan hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat bagi kita.  Malah kita prioritaskan sesuatu yang bersifat sementara , popularitas semata dan kesenangan-kesenangan yang membuat kita “gila dunia”.



QS Al-An'am:32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?


Bahkan dalam proses pembelajaran kita, banyak sekali hal-hal yang menjauhkan kita dari keberkahan ilmu.  Seperti terpaksa dalam mencari ilmu, meremehkan ilmu dan buku, tidak jujur dalam mencari ilmu, mencontek yang seperti dianggap hal lumrah di lingkungan kita, kesombongan dalam kecerdasan dan masih sangat banyak lagi lainnya.  Belum lagi diluar itu, terkadang kita melakukan dosa-dosa yang tidak kita sadari. Terkadang kita membicarakan keburukan dan aib teman kita tanpa kita sadari, dusta dalam berkata, mendengarkan musik yang tidak baik, melihat aurat wanita, bersentuhan dengan lawan jenis, atau bahkan tidak jarang kita menyaksikan praktik-praktik hubungan haram, pacaran. Inilah yang menjadi virus di kalangan remaja. Mereka melakukan hubungan selain pernikahan, berkhalwat (berduaan) tanpa rasa malu, bergoncengan dan lain sebagainya yang mendekatkan mereka pada zina.  Inilah yang kata Ibnu Qayyim al-Jawziyya dapat menjadi khamr hati dan syirik cinta yang dapat menyebabkan jiwa mabuk kepayang sehingga menghalangi untuk berdzikir kepada Allah سبحانه وتعالى.

Tak terasa banyak sekali kemaksiatan yang seperti sudah wajar di lingkungan kita. Sudah saatnya kita kembali kepada Allah سبحانه وتعالى, kita bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى atas segala kesalahan dan kelalaian kita. Sudah saatnya kita memulai kebaikan untuk tabungan amal kita di akhirat nanti. Jangan sampai di umur kita yang terus bertambah malah kita makin jauh dengan Allah سبحانه وتعالى. Jangan banyak berfikir dan menunggu lama untuk berhijrah. Jangan pernah katakan menunggu tua untuk tekun beribadah kepada Allah سبحانه وتعالى, tidak ada yang bisa menjamin umur kita. Kematian bisa datang kapan saja, jangan sampai kita menyesal di akhirat nanti.
Mulai sekarang kita rubah diri kita. Jadikan hidup kita lebih dekat dengan Allah سبحانه وتعالى.Penuhi seluruh jadwal kegiatan kita untuk ibadah. Usahakan untuk selalu mencuri pahala dari setiap kegiatan yang kita lakukan Mulai kita biasakan diri kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan, mulai kita hindari seluruh kegiatan yang buruk atau tidak mendatangkan manfaat bagi kita. Selalu ingatlah Allah سبحانه وتعالى  dalam setiap kegiatan kita, abdikan diri kita hanya untuk Allah سبحانه وتعالى.
                                                     
NOTE  : Penulis meminta maaf bila ada kesalahan dalam tulisan. Kritik dan saran jelas sangat dibutuhkan. Keep reading!

Pustaka: http://harian.analisadaily.com/taman-remaja-pelajar/news/mari-menulis/530634/2018/04/01 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apresiasi Seni Rupa Karya Pawel Kuczynski

14 hari itu hanya 2 pekan

Apresiasi Batik Sekar Jagad